Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Senin, 01 Desember 2014

Ulkus Kornea Sentral

PENDAHULUAN DAN JENIS-JENIS ULKUS KORNEA SENTRAL


Ulkus sentral biasanya adalah ulkus yang infeksius setelah terjadi kerusakan epithelium. Lesi terletak di sentral, jauh dari limbus yang bervaskularisasi. Hipopion kadang kadang menyertai ulkus. Hipopion merupakan karakteristik dari bakteria dan jamur ulkus kornea sentral.


1. BAKTERIAL KERATITIS

Ulkus Kornea Pneumococcal
S pneumoniae merupakan salah satu penyebab utama ulkus kornea. Terjadi 24-48 jam setelah inokulasi dari abrasi kornea. Menghasilkan warna abu-abu, ulkus dengan batas tegas yang selalu menyebar dengan tidak menentu dari tempat pertama infeksi ke arah tengah kornea. Bagian permukaan  kornea terefek dulu, sebelum ke parenchyma. Kornea disekitar ulkus biasanya jernih. Scrapping dari bagian paling tepi ulkus kornea pneumococcal biasanya mengandungi gram-positif lancet-shaped diplococci.

Ulkus Kornea Pseudomonas
Dimulai dengan infiltrasi abu-abu atau kuning di bagian epitelium kornea yang rusak. Pasien biasanya mengeluh sakit. Luka menyebar ke seluruh arah karena enzim proteolitik yg diproduksi oleh organism. Dimulai dari permukaan, bisa menyebar hingga ke seluruh kornea. Hipopion bisa ada, semakin banyak seiring bertambah besarnya ulkus
Infiltrasi dan eksudat berwarna hijau kebiruan disebabkan pigment yang dihasilkan oleh organisma dan merupakan pathognomonic dari infeksi P aeruginosa.
Pseudomonas adalah penyebab utama ulkus kornea bakteri. Biasanya terjadi setelah abrasi kornea atau penggunaaan lensa kontak, terutama yang dipakai secara lama. Ulkus kornea dari organisme ini bervariasi dari jinak kepada devastating. Organism menempel ke permukaan kontak lensa. Ada juga kasus terjadi karena cairan fluorescein atau obat tetes mata  yang terkontaminasi. Scrapping dari ulkus mengandungi long, thin gram (-) rods. Obat-obatan yang direkomendasi untuk tujuan pengobatan di daftarkan di Tabel 1 dan Tabel 2. 



Moraxella liquefaciens Ulkus Kornea
M liquefaciens (diplobacillus of Petit) menyebabkan ulkus oval yang indolent yang biasanya di inferior kornea dan berlanjut ke deep stroma dalam hitungan hari.
Biasanya tidak ada hipopion atau cuma sedikit dan daerah sekitar ulkus jernih.
Scrapping mengandungi large, square-ended fram (-) diplobacilli.

Grup A Streptococcal Ulkus Kornea
Ulkus kornea sentral yang disebabkan beta-hemolitik streptococci tidak mempunyai ciri yang khas. Daerah sekitar stroma biasanya ada infiltrasi, edema dan ada hipopion. Scrapping selalu mengandungi gram (+) cocci in chains. Obat-obatan yang direkomendasi untuk tujuan pengobatan di daftarkan di Tabel 1 dan Tabel 2. 

Ulkus Kornea Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis & Alpha-hemolitik Streptococcus
Ulkus indolent, bisa disertai oleh hipopion dan infiltrasi di sekitar kornea.
Biasanya terjadi di permukaan dan bagian ulkus dirasakan keras apabila dilakukan scrapping. Scrapping mengandungi gram (+) cocci, bisa tunggal, berpasang, atau gugus. Tabel 1 dan Tabel 2 mendaftarkan obat-obatan yang direkomendasikan.

Mycobacterium fortuitum-chelonei & Nocardia Ulkus Kornea
Jarang terjadi dan biasanya setelah trauma dan ada kontak dengan tanah. Ulkus bersifat indolent dan dasar ulkus terdapat garis garis menyebar (cracked windshield)  Hipopion bisa ada bisa tidak Scrapping mengandungi acid-fast slender rods (Mycobacterium fortuitum-chelonei) atau gram (+) berfilamen (nocardia). Obat-obatan yang direkomendasi untuk tujuan pengobatan di daftarkan di Tabel 1 dan Tabel 2. 

2. KERATITIS JAMUR

Ulkus jamur bersifat indolen, infiltrasi berwarna abu-abu dengan sisi yang irreguler. Selalu ada hipopion, peradangan pada bola mata, dan ulkus yang terjadi di permukaan. Infiltrasi pada jarak yang jauh dari daerah utama ulkus (satellite lesion). Terdapat plak endotelial yang berhubungan dengan reaksi berat bilik depan mata. Abses kornea biasanya ada. Penyebabnya adalah candida, fusarium, aspergillus, penicillium, dan cepalosporium. Tidak ada tanda-tanda khusus untuk membedakan jenis-jenis ulkus jamur. Scrapping selain dari candida mengandungi elemen hifa; scrapping dari ulkus candida mengandungi pseudohifa atau bentuk yeast yang mempunyai karakteristik budding. Obat-obatan yang direkomendasi untuk tujuan pengobatan di daftarkan di Tabel 1 dan Tabel 2. 

3. KERATITIS VIRAL

Keratitis Herpes Simpleks
Keratitis herpes simpleks ada dua bentuknya : primer dan rekurens. Keratitis ini adalah penyebab ulkus kornea paling umum di Amerika. Bentuk Epitelialnya adalah  padanan dari herpes labialis, yang memiliki ciri – ciri imunologik dan patologik sama, juga perjalanan penyakitnya. Perbedaan satu – satunya adalah bahwa perjalanan klinik keratitis dapat berlangsung lama karena stroma kornea kurang vaskuler, sehingga memhambat  migrasi limfosit dan makrofag ketempat lesi. Infeksi okuler HSV pada hospes imuno kompeten biasanya sembuh sendiri, namun pada hospes yang secara imunologik tidak kompeten, termasuk pasien yang diobati dengan kortiko steroid topikal, perjalanannya mungkin menahun dan dapat merusak.

Studi serologik menunjukkan bahwa hampir semua orang dewasa pernah terpajan virus ini namun tidak sampai menimbulkan gejala klinik penyakit. Sesudah infeksi primer, virus ini menetap secara laten diganglion trigeminum. Faktor-faktor yang mempengaruhi kambuhnya penyakit ini termasuk lokasinya masih perlu diungkapkan. Pada sebagian penyakit beratnya tergantung pada jenis virus. Kebanyakan infeksi HSV pada kornea disebabkan HSV tipe 1 (penyebab herpes labialis), namun beberapa kasus pada bayi dan dewasa dilaporkan disebabkan HSV tipe 2 (penyebab herpes genitalis). Lesi kornea kedua jenis ini tidak dapat dibedakan. Pada kebanyakan kasus diagnosis dapat ditegakkan secara klinik ulkus dendritik atau geografik khas dan sensasi kornea yang sangat menurun, bahkan sampai hilang sama sekali.

1. Ulkus Kornea: Pendahuluan dan Jenis

Lainnya: