Bagian perifer kornea mendapat nutrisinya dari
humor akueus, kapiler limbus, dan film air mata. Bagian ini berhubungan dengan
jaringan limfoid subkonjungtival dan
pembuluh – pembuluh limfe di limbus. Konjungtiva perilimbus agaknya berperan
penting dalam patogenesis lesi kornea
pada penyakit mata local atau penyakit sistemik, terutama yang asalnya
autoimun Terdapat persamaan mencolok antara jalinan kapiler limbus dan jalinan
kapiler glomerulus ginjal. Pada membran basal endotel kapiler kedua jaringan
itu terdapat endapan kompleks – kompleks imun yang berakibat penyakit
imunologik. Jadi kornea perifer sering terlibat pada penyakit autoimun seperti
arthritis rheumatoid ,poliarteritis nodosa, lupus eritematosus sistemik,
scleroderma, granulomatosis Wegener, colitis ulserativa, penyakit Crohn, dan
polikondritis yang kambuh. PerubaKThan kornea terjadi setelah peradangan sklera
dengan atau tanpa penutupan vaskuler sklera. Tanda – tanda klinik termasuk vaskularisasi, infiltrasi, dan kekeruhan, dan
pembentukan lobang perifer yang dapat berkembang sampai perforasi. Terapi
diarahkan pada pengendalian penyakit sistemik penyebab : terapi topical umumnya
tidak efektif, dan sering diperlukan penggunaan obat imunosupresif yang poten. Perforasi kornea memerlukan keratoplasti.
Lainnya:
Keratitis Marginal pada Penyakit Autoimun