Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Selasa, 02 Desember 2014

Keratitis Marginal pada Penyakit Autoimun


Bagian perifer kornea mendapat nutrisinya dari humor akueus, kapiler limbus, dan film air mata. Bagian ini berhubungan dengan jaringan limfoid subkonjungtival  dan pembuluh – pembuluh limfe di limbus. Konjungtiva perilimbus agaknya berperan penting dalam patogenesis lesi kornea  pada penyakit mata local atau penyakit sistemik, terutama yang asalnya autoimun Terdapat persamaan mencolok antara jalinan kapiler limbus dan jalinan kapiler glomerulus ginjal. Pada membran basal endotel kapiler kedua jaringan itu terdapat endapan kompleks – kompleks imun yang berakibat penyakit imunologik. Jadi kornea perifer sering terlibat pada penyakit autoimun seperti arthritis rheumatoid ,poliarteritis nodosa, lupus eritematosus sistemik, scleroderma, granulomatosis Wegener, colitis ulserativa, penyakit Crohn, dan polikondritis yang kambuh. PerubaKThan kornea terjadi setelah peradangan sklera dengan atau tanpa penutupan vaskuler sklera. Tanda – tanda klinik termasuk  vaskularisasi, infiltrasi, dan kekeruhan, dan pembentukan lobang perifer yang dapat berkembang sampai perforasi. Terapi diarahkan pada pengendalian penyakit sistemik penyebab : terapi topical umumnya tidak efektif, dan sering diperlukan penggunaan obat imunosupresif yang poten. Perforasi kornea memerlukan keratoplasti.



Lainnya: 
Keratitis Marginal pada Penyakit Autoimun