Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Senin, 01 Desember 2014

Ulkus Kornea: Manifestasi Klinis

Herpes simplek primer pada mata jarang ditemukan, dan bermanifestasi sebagai blefaro konjungtivitis vesikuler, kadang-kadang mengenai kornea dan umumnya terdapat pada anak-anak muda. Bentuk ini dapat sembuh sendiri tanpa menimbulkan kerusakan pada mata, tetapi antivirus topikal dapat dipakai sebagai proflaksis agar kornea tidak terkena dan sebagai terapi penyakit kornea
Serangan keratitis herpes jenis rekurens umum dipicu oleh demam, paparan ultraviolet yang berlebihan, trauma, stress psikis, atau imuno supresi lokal maupun sistemik lainnya.
1.      Gejala
Gejala pertama umumnya iritasi, fotopobia, dan berair mata. Bila kornea bagian pusat yang terkena, terjadi sedikit gangguan penglihatan karena anestesi kornea umumya timbul pada awal infeksi, gejala mungkin minimal dan pasien mungkin tidak datang berobat. Sering ada riwayat lepuh-lepuh demam atau infeksi herpes lain, namun ulserasi kornea kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala infeksi herpes rekurens.
2.      Lesi

Lesi paling khas adalah ulkus dendritik. Ini terjadi pada epitel kornea, memiliki pola percabangan linear khas dengan tepian kabur, memiliki bulbus-bulbus terminalis pada ujungnya. Pemulasan fluoresein memudahkan melihat dendrit, namun sayangnya keratitis herpes dapat juga menyerupai banyak infeksi kornea lain dan harus dimasukan dalam diagnosis diferensial pada banyak lesi kornea. Ulserasi geografik adalah sebentuk penyakit dendritik menahun yang lesi dendritiknya berbentuk lebih lebar. Tepian ukus tidak kabur. Sensasi kornea, seperti hanya penyakit dendritik, menurun. Dokter harus selalu mencari adanya gejala ini. Lesi epitelial kornea lain yang dapat ditimbulkan HSV adalah keratitis epitelial ”blotchy”, keratitis epitelial stelata, dan keratitis filamen tosa. Namun semua ini umumnya bersifat sementara dan sering menjadi dendritik khas dalam satu dua hari.


2. Ulkus Kornea: Manifestasi Klinik

Lainnya: